Senin, 19 Mei 2014

Mawar Putih Cinta

Cinta? Kamu kah itu?”.
“Ya, kenapa din?”.
“Ada yang cariin kamu?”.
“Siapa din?”.
“Gak tau tuh”.
“Mas andre rupanya, silahkan masuk”.
“Mau minum apa mas andre?”.
“gak usah repot-repot jelek”.
“kok kamu nyebelin?” Panggil jelek lagi
Pada suatu ketika masa itu teringat lagi dalam benakku, cintaku pada pertemuan di malam keakraban program studiku di wisma dulu. Aku masih mengingat hal-hal yang terindah saat bersamanya. Bunga yang sering dia kasihkan ke aku ialah bunga mawar putih yang melambangkan kesucian cintanya. Hal itu, masih kurasakan sampai sekarang mawar putih itu seakan keluarga dalam kehidupanku. Awalnya pangeranku itu hanya memberi sepucuk mawar putih yang cepat layu yang dibungkus, tetapi mawar yang diberi sekarang sangat bernilai bagiku. Disaat aku tak selalu bersamanya mawar yang selalu hadir memberi aroma kesejukan di pagi hariku membuatku semakin terlalu dalam mencintainya.
“Cinta, Bangun” ujar dinda.
“Apaan dinda?” ujarku.
“Kamu gak berangkat kampus?”
“Udah jam berapa ini?”
“Ya din”
“Aku bareng sama pangeranku?”
“Cie-cie, enak bener ada pacar yang setia dan sayang buanget sama kamu ya” ujar dinda.
“Sayang, aku masuk kelas dulu ya”. Andre pun meninggalkanku dia juga bergegas masuk kelasnya karena sudah telat berapa menit.
Setelah selesai kuliah aku pun bertemu lagi dengan pangeranku, tapi kali ini aku iri karena dia sering didekatin cewek-cewek, maklum juga pangeranku ini selain ganteng dia juga aktif dalam berorganisasi di kampus. Pada saat yang tidak tepat, aku merasa aneh dengan sifat kekasihku itu. Dalam FBnya pernah aku dapatkan stat yang tulisannya
"Dia masih inget kamu dinda wkwk. .”.
Duniaku seakan dipenuhi hamparan pohon pohon pinus yang harus aku lewati. Andre ini terkenal seseorang yang friendly sama orang lain maka awalnya aku biasa-biasa aja dengan stat tersebut karena aku tahu mungkin stat tersebut hanya utk temannya yang hanya iseng-iseng aja. Akan tetapi, hal lain yang aku temui berbeda dari sebelumnya Andre sering melamun entah apa yang ada di pikirannya.
Setelah Andre banyak cerita sama aku tentang mantannya, mantannya yang bernama Nova akan kuliah di Yogya juga tahun depan. Sekarang, aku merasa takut, takut akan kehilangan cinta sejatiku. Meskipun Andre menyanyangiku sepenuh hati, tetapi baginya mantan juga termasuk hal yang terindah dalam kehidupannya.
“Sayang, kamu dimana?” ujar Andre.
“aku kangen”.
“Aku di kos sayangku, aku juga kangen beiby sayangku”.
“hemm, aku jemput kamu ya sekarang kita jalan”, Ujar Andre.
“tenang aja sayang, malam ini kan malam minggu kosmu kan tutup jam setengah 10 sayangku”.
“sekarang kan baru jam setengah 7 sayang”.
“iya sayang ganteng” ujarku.
“pokoknya aku menurut aja”.
“asalkan kamu jangan telat pulangin aku ke kosnya, hehehe”.
Setelah selesai telponan sama kekasihku, dia pun langsung menjemputku dan mengajakku ke tempat tongkrongan yang tidak terlalu begitu jauh juga, yaitu trotoar alun - alun sambil menikmati makan malam di empearn. Sebelumnya juga aku sudah meminta temanku yang imut yang bernama dinda untuk membukakan pintu gerbang apabila entar sudah di tutup.
Setelah aku dan andre sudah sampai tempat tujuan, kami pun bercanda bareng lagi, tidak lupa dengan kata-kata puitis yang selalu hadir di saat kami senang maupun susah. Andre ini terkenal cowok yang humoris meskipun tampilannya sederhana, tapi dunianya penuh dengan sejuta impian dan harapan.
Malam telah berlarut, waktu sudah meunjukkan pukul 21.00 WIB. Aku dan Andre pun bergegas untuk pulang, disaat tengah perjalanan hujan pun datang membasahi tubuh kami berdua.
“Sayang, sekarang kan masih hujan” ujar andre.
“iya sayangku, memang kenapa?” ujarku.
“Aku takut hujan sayang” ujar andre.
“kok bisa sayangku?” ujarku.
“Karena dikala waktu hujan datang, aku tak mau cinta kita terhapus seperti tulisan itu sayang? Tulisan yang ada di tembok, meskipun catnya tidak sebagus cat lain yang bermerk tetapi bernilai dan yang dibasahi air hujan lambat launnya tulisannya akan hilang”.
“Sama halnya dengan cinta kita sayang” ujar andre.
“meskipun cintaku ke kamu sederhana, aku tak mau kita terpisahkan” ujar andre.
“iya beiby, Kamu ini gombal terus ya” ujarku
Pada waktu UAS telah selesai, aku tidak segera pulang ke kampung halamanku dan hari-hari ku selama dua minggu sudah kujalani dengan kekasihku. Aku tahu dia sedih tahun ini libur semester dia tidak pulang ke kampung halamannya karena kekasihku berpikir akan banyak biaya yang akan dikeluarkan. Setiap harinya aku sering jalan-jalan sama kekasihku ke pusat keramaian kota Yogyakarta (Malioboro). Adapun juga setelah kami pergi dari tempat tersebut kekasihku sering mengajakku ke toko bunga. Terkadang walaupun tidak sempat membelinya karena keterbatasan uang juga, dia sering menjadikan aku sebagai objek fhotografernya.
Seiring waktu berjalan, duniaku bagaikan disambut aroma harum bunga mawar putih di pagi hari, semakin hari semakin membuktikan rasa kasih sayangnya padaku. Terkadang sulit bagiku memahami arti sosok kekasihku ini dia bagaikan misterius,
“Oh, kasih”.
“hadiahmu yang pertama sangat berkesan bagiku”.
“Takkan mampu aku membuangnya, bahkan merusaknya sekalipun”.
Aku sesaat termenung memikirkannya. Hari berlalu, cerita baru pun datang. Pada tahun 2014, tibalah saatnya yang mencemaskan hatiku gugup, gemetar, bahkan aku susah tidur memikirkan sosok kekasihku ini. Nova, akhirnya dia mendaftarkan diri juga sebagai mahasiswa UAD dengan prodi Akuntansi. Pada suatu ketika, tidak kusangka kami dipertemukan di tempat yang tidak asing lagi yaitu di toko Bunga. Pada waktu itu aku bersama kekasihku,
“Hay ndre” ujarnya.
“Iya, kayak kenal” ujar andre.
“aku hanya cemberut seakan cuek”.
“Aku Nova, masa kamu udah lupa” ujarnya.
“Oh yaa yaa, kamu beneran rupanya mau kuliah disini juga” ujar andre.
“Tambah ganteng ya kamu” ujarnya.
“aku pun langsung cemburu dan aku cubit kekasihku dan aku meminta dipulangkan”.
“Udah dulu ya nova, aku pulang dulu” ujar andre.
“iya andre, Hati-hati ya” ujarnya.
Tidak lupa juga aku memasang wajah cemberut dengan si Nova mantan kekasihku tersebut.
Sesampainya di rumah aku langsung memarahi kekasihku tersebut. Aku meminta dengannya pilih aku atau dia waktu kamu satu minggu. Tidak pernah kurasakan hal ini sebelumnya, biasanya aku pacaran hanya biasa saja tapi entah pikiran alam mana yang memasukiku ini hingga aku tergila gila dengannya. Andre pun bingung semakin hari waktu semakin dekat, dia tak mampu menentukan aku atau Nova yang pantas jadi kekasihnya. Sudut pandang lain mengatakan Nova ialah mantan terindah yang pernah ia miliki, tetapi mantannya tersebut meninggalkan karena tidak sanggup dengan hubungan jarak jauh sedangkan Andre tersebut sangat sayang padanya di waktu dulu. Melalui sudut pandang dariku, dia mengatakan sosok wanita yang penuhi hari-harinya dengan canda tawa, melalui diriku andre mengatakan mampu membuatnya mengerti tentang perasaan wanita. Andre yang dulunya menyukai mawar merah, akan tetapi sosok diriku yang telah masuk dalam dunianya mampu mengubahnya yang awalnya dia memilih mawar merah sebagai dirinya, darah yang berarti dirinya telah disakiti dan terus disakiti. Meskipun demikian setelah Andre menemukan mawar putih, duri yang pernah tertanam dalam jiwanya kini hilang.
Andre mendatangi mantan keaksihnya tersebut dan menjelaskan hal yang sebenarnya tentang perasaannya sekarang. Andre meminta maaf tidak bisa mencintai Nova tersebut. Pada hari terakhir, penentuan bagaimana jawaban dari kekasihku tersebut. Malam harinya, Andre bergegas ke kosku dan mengajakku ke tempat yang belum pernah kami datangi, tempat tersebut tepatnya sebuah restoran yang penuh dihiasi dengan bunga. Pada kronologisnya restoran itu hanya ditemani lampu-lampu yang tidak begitu terang. Aku disuruh berdiri sejenak dan pada saat itu juga Andre hilang dari pandanganku. Aku bingung, hanya penunjuk arah terlihat olehku di sebelah pintu. Aku pun bergegas mengikuti penunjuk arah tersebut, penunjuk arahnya memang benar-benar romantis, lukisan dengan berbagai bunga yang kami ambil bersama di toko bunga maupun di pinggiran jalanan. Saat petunjuk terakhir aku ikuti,
“Sayang”, ujarnya.
“Apa sayang?”, ujarku.
“sekarang aku punya dua pilihan”, ujarnya.
“apa itu sayangku?” ujarku.
“kamu berdiri di dekat photo bunga itu sayang”,
“1. kalau aku photo mawar putih itu? Aku gak pilih kamu sayang”,
“2. Tapi kalau aku photo kamu sayang, kamu lah bunga mawar putih cintaku”,
“silahkan sayangku” ujarku.
ternyata lensanya diarahkan kearah bunga mawar,disitu hatiku mulai gundah gulana namun dia belum menekan tombol kameranya,setelah ak tunggu beberapa saat dan...
“jepret, photo tersebut mengarahku”.dan hatiku terasa amat lega.
Andre ialah sosok orang yang mempunyai sejuta impian dan harapan bagiku, aku tidak akan menyiakan kasih sayangnya kepadaku, mawar putih cintanya ialah aku.

Senin, 12 Mei 2014

Cinta Tak Sampai

Setelah pembicaraan selesai mama reni langsung masuk ke kamar reni, ia mendapati reni sedang nongkrong di depan laptopnya,ia masih penasaran dengan cerita pak koko tadi, apa benar anak semata wayangnya ini sedang jatuh cinta kepada temannya yang juga keluarga dari kakek buyutnya.
‘anak mama lagi apa?’
‘eh mama, ngagetin aja, ada apa ma?’
‘gak ko, mama lagi pengen tau aja kamu lagi ngapain, sekarang kamu lebih seneng di kamar bareng laptop kamu’
‘ah masa sih ma, mama ada-ada aja ah perasaannya’
‘itu siapa?’ (sambil menunjuk ke arah foto yang terpampang di laptot reni)
‘ya tuhan, aku lupa’ (gumam reni dalam hati)
‘oh bukan mah, itu bukan siapa-siapa hehe’ (jawab reni terbata-bata sambil menutup laptopnya)
‘ayo,, kamu lagi jatuh cinta yah, ayo cerita sama mama’
‘ah mama , gak ko ma’
‘trus tadi siapa? Mama gak akan marah ko kalo kamu bicara jujur sama mama’
‘mama serius?’
‘iya mama serius, ayo jujur anak mama lagi jatuh cinta yah’
‘ah mama,, nanti deh reni cerita, tapi gak sekarang’
‘yaudah, mama tinggal dulu yah keluar sama ayah sebentar, kamu jangan keluyuran, kalo kamu suntuk suruh aja ferdi kerumah yah’
‘hah ferdi ma?’
‘loh kenapa?’
‘oh gak ko ma,, yaudah dadah mama aku pesen cemilan ya ma’

Sekarang reni hanya dengan pak koko di rumah,, mama dan ayah nya pergi makan malam ini, reni benar-benar merasa suntuk dan tiba-tiba reni mengingat seseorang “ferdi”. Reni ingat apa yang di sampaikan mamanya, (kalo suntuk suruh aja ferdi kerumah) namun reni sedikit ragu untuk menyuruhnya kerumah malam ini, karena reni sedang menyimpan perasaan pada sahabatnya itu, reni takut jika ada ferdi di sini suasana malam ini akan terasa semakin hening dan berbeda. Namun di sisi lain reni pun rindu kepada ferdi dan akhirnya reni memutuskan untuk menyuruh ferdi datang kerumahnya.
‘hallo dii, lo sibuk gak?’ (suara reni di telepon)
‘gak, ada apa ren?’ (jawab ferdi)
‘gue di rumah Cuma sama pak koko, mama sama ayah lagi keluar, lo kesini yah,, bĂȘte gak ada temen’
‘ok 5 menit lagi gue nyampe rumah lo’
‘oke,, hati-hati di jalan’
Hati reni menjadi dag dig dug setelah selesai menelepon ferdi, reni pun duduk di kursi yang tersedia di halaman rumahnya sambil menunggu ferdi, reni pun mendengarkan music di earphonenya tanpa sengaja "zigas-sahabat jadi cinta" lagu yang pertama di dengarnya oleh reni, lagi-lagi reni mengingat ferdi.

Ferdi pun sampai di rumah reni,, malam ini warna baju yang mereka kenakan seragam yaitu berwarna hitam-biru, padahal reni tidak menjajikannya untuk memakai baju yang berwarna hitam-biru mereka pun bertatapan sambil tertawa melihat warna baju yang mereka kenakan, karena baru pertama kali ini mereka kompak dalam hal warna pakaian.
‘haduh reni,, ko tumben-tumbenan banget sih kita samaan, lucu banget yah haha’ (kata ferdi sambil tertawa)
‘hehe iya dii’ (jawab reni singkat)

Seperti biasanya reni dan ferdi gila-gilaan ketika sudah menyatu,, ferdi godain reni,jailin reni bahkan nangisin reni, tetapi reni gak pernah bisa marah terhadap ferdi dan begitupun sebaliknya ferdi gak pernah bisa marah terhadap reni, karena menurut ferdi reni adalah satu-satunya sahabat ferdi yang sifat dan sikapnya yang sulit berubah, karena itulah kenapa ferdi dekat dengan reni.
‘udah ah dii becandanya, gue capek,, gue mulu yang kalah’
‘ah payah lo’
‘dii gue mau nanya sama lo’ (ucap reni serius)
‘mau nanya apa? serius banget kayanya’ (ucap ferdi sambil menegukan minuman)
‘lo pernah gak ngerasain sodara jadi cinta?’
‘pernah’ (jawab ferdi singkat)
‘gimana rasanya?’
‘lo kenapa tiba-tiba nanya kaya gitu?’
‘gak , gue Cuma mau tau gimana rasanya’ (reni berbohong dengan jawabannya itu)
‘gue gak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata,, karena ini beda, ini soal perasaan’
‘trus apa yang lo lakuin? Lo pernah gak punya perasaan buat memperjuangkan cinta lo, sedangkan itu sodara lo sendiri?’
‘gak’
‘kenapa?’
‘karena gue takut,kalo suatu saat nanti gak bisa deket lagi sama dia’
‘tapi apa lo gak bakal nyesel kalo suatu saat nanti lo tau kalo dia menyimpan rasa yang sama kaya lo?’
‘maksud lo, dia suka juga sama gue?’
‘iya’
‘ya pasti nyesel banget lah ren,, ’
‘berarti itu artinya lo gak akan pernah tau apa yang selama ini gue rasain terhadap lo, apa gue harus menyerah buat jadi milik lo? Tapi gue sayang lo, andaikan gue jadi lo pasti udah gue ungkapin perasaan gue,tapi sayangnya gue perempuan yang menurut gue gak pantes mengungkapkan duluan, gue gak peduli lo sodara gue atau bukan’ (ucap reni dalam hatinya)
‘wey lo kenapa bengong?’ (ferdi mengagetkan reni)
‘apa sih lo, siapa yang bengong’
‘ngomong-ngmong lo kenapa nanya kaya gitu?’
‘kan udah gue bilang gak kenapa-kenapa, gue Cuma pengen tau gimana rasanya,, dii udah malem,, lo mending pulang aja deh, biarin aja gue di temenin sama pak koko’
‘gak apa-apa gue mau nemenin lo sampe nyokap bokap lo pulang’
‘kayanya masih lama deh dii’
‘tapi gak apa-apa kan gue tinggal pulang?’
‘iya dii gak apa-apa, udah pulang sana, besok kan lo sekolah’
‘yaudah, gue pulang yah, lo hati-hati di rumah’
‘iya, lo juga hati-hati di jalan,, sms gue kalo udah sampe rumah’
Setelah ferdi meninggalkan rumah reni, reni pun langsung berlari menuju kamarnya, ia menitikan air matanya. Sudah lama reni tak pernah menangis karena cinta, reni baru menangis lagi malamini menangis karena cinta. Malam ini hati reni terasa sakit sekali, reni putus harapan malam ini, ini memang bukan yang pertama reni putus harapan, tapi kali ini berbeda karena ini terhadap sodaranya sendiri. Mungkin ini juga bisa dikatakan cinta terlarang.

Tak lama kemudian ferdi mengirim sms kepada reni yang memberitahukan bahwa ia sudah sampai rumahnya, reni tak berniat untuk membalasnya karena mood reni sedang hilang saat ini. Mama dan ayah reni pun pulang, dan mama pun mengetuk-ngetuk pintu kamar reni.
‘reni, mama pulang, ini pesenannya mama beliin,, ren kamu udah tidur sayang’

Tak sedikit pun reni menjawab pertanyaan mamanya itu, reni tak ingin mamanya tau bahwa malam ini reni sedang menangis, biarkan yang mamanya tau bahwa reni sudah tidur.
‘maafin reni ma’ (jawab reni dalam hati)
‘mungkin memang sepantasnya aku tidak menjadi kekasihmu,, tuhan telah mentakdirkan kita untuk menjadi sodara, karena itu kenapa harus sesakit ini yang aku rasakan sekarang karena memang aku tak akan pernah pantas menjadi milikkmu. Ferdi, tetaplah menjadi sodaraku, tentang rasaku biarkanlah saja, aku akan mencoba melupakan tentang hal ini. Semoga kamu akan mendapatkan kekasih seperti yang kamu inginkan’ (tulisan reni dalam diary nya)
Dan sekarang reni mencoba menjalani hari-hari seperti biasanya,, esok adalah langkah awal reni yang harus melupakan sejuta harapan untuk selamanya. Reni berpikir biarlah ferdi menjadi harapan indah yang tak akan pernah bisa menjadi milik reni.